Posts

Showing posts from 2010

Monster

Saya baru ingat rasanya berada di titik nol ketika akhirnya (kembali) merasakannya. Saat ini, di tempat ini, di titik ini: nol kilometer. Mumpung di titik nol begini saya bebas menentukan (lagi) masa depan saya. Nothing to lose . Toh masih di nol. Mau apa, di mana, arahnya ke mana, sama siapa. Bebas. Ini saatnya saya tentukan mau jadi orang seperti apa. Kalau harus dijawab dengan klise dan cepat saya akan bilang, "Saya ingin jadi orang baik. Idih cih geli." Entah kenapa kepala saya mengingat ucapan sinis seorang teman di kampus--sempat pula jadi teman satu kontrakan--yang dia lontarkan sekitar 8 tahun yang lalu (buset gue tua amat!). Dulu dia pernah bilang, "Pada akhirnya orang yang berusaha keras melakukan kebaikan akan berakhir tidak melakukan apa pun. Sedangkan orang yang sama sekali tidak punya niat baik atau bahkan jahat justru akan berbuat banyak." Saya was-was mengingat kata-kata silet teman saya itu karena mulut orang itu memang kerap terdengar nyel

Bumi Dan Langit

Image
Minggu lalu saya dapat pelajaran dari seorang teman tentang bumi dan langit. Dia menunjuk sebuah scene bumi dan langit yang sedang saya edit lalu berkata, "Ini langitnya..." Bodohnya! Hampir 30 tahun saya hidup, tapi saya tidak tahu langit di mana. Selama ini saya pikir langit adalah tempat yang bisa saya lihat dari balik jendela; tempat nyaman di dekat awan. Namun sepertinya saya salah. Langit sepertinya ada di sini; di tanah yang saya injak, di air yang saya seruput, di udara yang saya dengus. Dekat. Lebih dekat dari urat leher saya sendiri, namun tidak berani saya dekati. Hiks, saya ingin pergi ke langit, tapi saya tidak berani. Huhuuuu... I feel sorry for my self, but I don't have enough guts . Semoga saya punya tangan cukup panjang untuk meraihmu dari balik jendela, teman. Maaf... Saya baru bisa sampai sini. Lalu saya kembali duduk di balik jendela sambil berkata, "Ini langitnya..." Oh dreammaker You heartbreaker Wherever you're going I&

Budak Harta

Image
Saya hampir 30, tapi masih bingung mencari-cari pekerjaan apa yang paling cocok untuk saya. Saya pernah dagang VCD, terima pesanan baju, jualan tulisan, ngedit kawinan, asisten fotografer (alias tukang gulung kabel). Tapi belum ada satu pun yang rasanya pas dan membahagiakan. Malam ini... kelinci di rumah saya buka-buka internet. Dia punya account facebook, saya tidak. Jadi saya deket-deket dia biar bisa ikut lihat-lihat. Ternyata dia baru dapat pencerahan dari facebook. Dia baru saja mengikuti quiz "pekerjaan apa yang paling cocok untuk anda" menurut perhitungan feng shui dari nama. Dan dia mendapat hasil: USTADZ... Kelinci terharu melihat hasil itu. Dia tidak menyangka bahwa facebook begitu mengenali kepribadiannya. Dan akhirnya dia tahu apa yang seharusnya dia lakukan dalam hidup. Melihat pencerahan yang dialami kelinci, saya langsung semangat, ingin ikut kuis itu. Saya pancing kelinci dengan wortel segar supaya dia pergi dari depan komputer, dan berhasil. Kelinci su

Mohammad Halik Rudianto

Saya membuat janji pada diri sendiri untuk menulis tentang hal yang terjadi pada dini hari 2 Oktober 2010 di Pemalang, Jawa Tengah. Saya bahkan menulis email ke diri sendiri berjudul Tulis! dengan harapan otak saya bisa dipaksa bekerja. Namun saya tidak bisa. Yang keluar hanya pisuhan sana-sini, racauan tidak jelas yang lebih baik tidak dituliskan. Kenapa Tuhan buat luka? Negara bilang human error . Tapi di film Hollywood saya pernah lihat teknologi rem otomatis ketika lampu sinyal menyala merah. Jadi kenapa manusia tidak bisa bilang government error ? Atau mungkin saya yang error . Tidak tahan kontras yang ditawarkan sekitar saya. Pagi hari mengedit cerita bapak TBC stadium 3 di pinggir rel stasiun senen, berpikir apa yang bisa saya berikan. Namun sore hari menonton bioskop dan makan enak di mal, berpikir apa yang bisa saya dapatkan. Yah, mungkin memang saya yang error . Bapak Mohammad Halik Rudianto, Bapak Slamet Suradio, dan banyak lagi Bapak dan Ibu lain... saya minta maa

Hari Burung

All my best memories Come back clearly to me Some can even make me cry Just like before It's yesterday once more -yesterday once more, carpenters- Sampai sekitar 3 tahun yang lalu, hari ulang tahun adalah hari yang saya anggap paling penting dalam setahun. Jauh lebih istimewa dari 364 hari yang lain. Seolah semua hal yang terjadi dalam satu hari itu adalah segalanya. Saya akan simpan semua sms ucapan selamat selama berbulan-bulan, bahkan mencatatnya dalam buku sebelum dihapus. Di hari itu, biasanya saya lakukan berbagai hal: 1. Menyiapkan ingatan khusus tentang apa saja yang terjadi hari itu; 2. Membuat rencana masa depan dan menuliskannya rapi-rapi; 3. Merancang sebuah hari yang membuat hari itu cukup layak dikenang, misalnya dengan pergi ke luar kota, dsb. Dan coba anda bayangkan, dengan sikap penuh drama seperti itu, saya pernah mendapatkan hari ulang tahun tanpa satu orang pun yang mengucapkan selamat. Tahun itu kebetulan Ramadhan. Saya sedang kejar setoran THR lewa