Posts

Showing posts from 2011

Demi Mimpi

Image
Saya merasa hidup jadi orang yang realistis. Kadang-kadang hal itu terpaksa mengikis banyak mimpi. Ketika mimpi saya melipir pergi, saya punya pembenaran paling mujarab hasil wejangan film The Guru : mimpi itu nggak nyata, cuma terjadi pas kita lagi tidur. Namun saya punya teman yang teguh bermimpi sambil melek. Mimpi dia adalah: bikin film. Bagi saya pribadi film adalah barang yang aneh. Saya amat sangat suka menikmati film, namun saya sering menganggap film sebagai produk yang angkuh. Saya kerap berpikir bahwa film adalah karya yang terlalu mahal untuk dinikmati penghargaannya oleh segelintir orang saja. Saya sedih sekali pernah melihat kru-kru film yang sedih merasa tidak dihargai. Lebih sedih lagi ketika saya melihat sutradara mengambil seluruh kredit, seolah film dibuat sendirian. Ada cast & crew yang penting, namun lebih banyak lagi yang dianggap tidak penting. Padahal film dibuat dari hasil kerja keras banyak orang. Itulah yang membuat saya agak takut untuk mencicipi

Sarang Hae

Image
Bagaimana orang tahu rasanya jatuh cinta, kalau dia belum pernah ada di dalamnya? Saya pernah merasa tidak jatuh cinta pada siapapun untuk waktu yang cukup lama. Liat orang kayaknya nggak ada yang menarik. Lagian sebagai remaja yang selalu ingin tampil beda, pacaran kok kayaknya biasa banget ya. Lebih baik main ke perpustakaan. Intinya mah, pas ABG dulu saya rada culun gak kepikiran yang namanya cinta-cintaan. Padahal orang bilang masa remaja itu masa yang penuh dengan hormon... tapi memang begitulah nasib saya jadi anak yang telat. Tapi tunggu dulu. Meskipun belum pernah kesambet cinta, saya yakin dan tahu betul rasanya jatuh cinta. Jatuh cinta itu rasanya seperti nonton film bagus. Saya ingat dulu diajak nonton Unforgiven. Kebetulan Ibu saya penggemar berat Clint Eastwood. Dan Bapak penggemar berat tidur di bioskop. Jadi pergilah kami ke Kiara 21, ramai-ramai nonton film yang baru menang oscar. Setelah film selesai, Ibu kecewa karena Clint Eastwood biasanya langsung dar der d

Sarimin

Kerajingan mainan baru bernama Twitter membuat saya banjir informasi cepat. Salah satunya bikin saya bingung banget. Petisi untuk menolak topeng monyet di Jakarta. http://www.thepetitionsite.com/10/stop-the-torture-of-macaque-monkeys-in-jakarta/ Alasannya bingungnya bukan karena seni dan budaya. Saya orang yang gak terlalu ngerti seni apalagi budaya. Jadi kalau ada yang gak mau ikut petisi2an karena alasan itu seni tradisi, saya bilang aja saya nggak ngerti. Juga bukan karena peri-kehewanan. Saya nggak ngerti kehidupan monyet. Jadi saya nggak tahu soal batasan penyiksaan terhadap hewan. Kalau ngambil empedu beruang di Vietnam saya tahu itu jahat parah, tapi kalo topeng monyet saya nggak tahu. Jadi bingungnya karena begini... Teman saya pernah ke kampung Topeng Monyet, di daerah Cipinang. Sambil ketawa2 dia tanya saya, "Udah pernah ke sana belom?" Saya jawab, "Belom." Dia bilang," Wah lu musti ke sana... miskin-miskin! Parah miskinnya." Se
Kenapa saya sedih akhir-akhir ini? Mungkin sakit hati pas survey bilang Soeharto lebih baik Mungkin gara-gara masuk ITB sekarang 55 juta, paling murah 13,5 juta Mungkin capek mikir... dasar kahirupan Mungkin kesal internet Smart jadi lemot Mungkin sedih BBC Knowledge gak ada lagi di rusun Mungkin karena kelinci sakit... Mungkin semuanya benar Kelinci jangan sakit... :( People come and go and walk away but I'm not going anywhere I'm not going anywhere -i'm not going anywhere, keren ann-

Bersama Kita Pizza!

Bagi saya, Pizza adalah makanan paling enak di dunia. Sejarahnya dimulai ketika saya pulang sekolah. Putih-Biru waktu itu. Bapak pulang kantor membawa Pizza, makanan yang sejak kecil cuma bisa saya lihat di serial Kura-Kura Ninja. Saya, dan dua saudara saya kagum. Akhirnya kesampaian bisa makan pizza. Selamat makan! Wuih enak banget. Ternyata Bapak dan Ibu tahu anak-anaknya doyan pizza. Mereka niat irit supaya kami bisa makan pizza langsung di tempatnya. Pizza Hut di Regent. Pesan secukupnya, rasanya selangit, lalu keluarlah tagihan Rp. 35.000,-. Alamak! kok mahal banget ya. Tiba-tiba saya tersambar sesuatu yang membuat saya mengerti kenapa orang rela membayar mahal untuk dapat sensasi rasa tertentu. Ada uang, ada barang. Setelah hari itu saya mulai mengumpulkan uang untuk mendapat sedikit rasa mewah. Wendy's, album kaset, marlboro, pokoknya apapun yang menurut saya mahal dan bikin penasaran. Awalnya membahagiakan, tapi lama-lama rasanya kok jadi hambar ya? Saya her

Masa Depan

Image
Dulu ada orang bilang, "Jangan berharap... Yang salah itu berharap." Dan saya percaya. Kalau nggak berharap gak bakal sakit hati kan? Tiba-tiba sebuah film jam 2 pagi mengubah saya... Saya nonton kakek Nakamatsu yang lumayan giling tapi hidupnya penuh harapan. Sekarang saya berharap dikit deh... komputer editing, komputer editing, komputer editing! Kalau ada yang bisa bantu saya... Tolong carikan The Invention of Dr. Nakamats di internet. Hiks... hiks... Pengen nonton lagi 1000 kali, untuk masa depan yang lebih funky . Life should be lived long. Speech should be short! -dr. nakamats-

Debu

Image
hari ini saya sedih, mengiyakan pernyataan: kita telah gagal sebagai bangsa :( saya harus pergi ke mana? ini buat teman-teman yang terluka karena dianggap beda... lagu yang menemani kesedihan saya hari ini tentang rindu... semoga suatu saat bisa kita hapus debunya sama-sama supaya pelanginya bisa kelihatan... ...dan aku rindu melangkah di duniamu...