Di Ranjang Kita Mati
Parjo adalah teman saya yang paling macho. Badannya tegap dan besar. Jago silat. Orangnya juga rada galak. Dia tidak takut apapun. Lebih tepatnya: dia berpikir kalo dia tidak takut apapun. Sampai suatu hari seorang pria datang mencolek pantatnya. Parjo yang perkasa dibuat kehabisan kata-kata. Dia cuma bisa bengong sambil pelan-pelan menjauhi pria yang mencoleknya. Parjo tidak habis pikir, kok bisa-bisanya dia jadi korban "pelecehan seksual"? Singkat cerita peristiwa itu langsung jadi buah bibir di sekitar kampung saya. Laki-laki di sini mulai khawatir; takut terlecehkan juga seperti Parjo. Fenomena ini bikin saya berpikir, laki-laki tampaknya memang jarang dihadapkan dengan peristiwa "pelecehan seksual" karena mereka biasanya jadi pelaku. Sebaliknya perempuan... Beuh jangan tanya deh. Pelecehan seksual "ringan", seperti goda-goda yang keluar dari mulut bertebaran di mana-mana, belum colek dan raba. Jadi pengen muntah deh. Yah, kami cuma bisa muak den...