Posts

Showing posts from 2009

Tragedi Putar

Image
Bulan lalu saya diajak Ibu pergi ke Ancol, tentu saja lihat komedi putar. Entah dapat angin dari mana tau-taunya saya berpikir, hmmm... KOMEDI putar. Apa lucunya sampe dikasih nama komedi? Mungkin karena bisa membuat anak kecil bahagia ketika berputar di atasnya. Bener gak? Bisa jadi. Kemudian saya kembali berjalan, tiba-tiba saya lihat ada anak kecil nangis di atas komedi putar. Lho namanya komedi kok malah nangis, kalau nangis kan Tragedi namanya. Eits, jangan-jangan emang itu Tragedi Putar. Lucu juga kan. Abisnya saya pernah dengar kalau komedi memang begitu dekat dengan tragedi, seperti dua sisi keping mata uang. Jadi jangan-jangan, Komedi putar dan Tragedi putar adalah keping mata uang yang sama. Dan supaya wahananya laku, jadi kasih nama Komedi Putar saja. Waaahhh, perjalanan Ancol saya kali ini pun rasanya jadi lebih filosofis. Sok-sokan mencari filosofi di balik komedi dan tragedi. Lalu sambil naik kora-kora saya berpikir, mengulang semua cerita komedi yang pernah saya to

Crazy Happy People

Dua tahun yang lalu saya sempat berpikir, berapa besar penderitaan yang diperlukan orang Indonesia untuk membuat hidup kita lebih kreatif? Saya bukannya bilang orang Indonesia gak kreatif sih, tapi kok "produk" asli Indonesia tidak banyak yang diakui secara global dan mendunia. Deuh bahasanya jadi formal pisan. Mungkin saya cuma liat hasilnya dalam tataran populer aja ya. Karena "produk" Indonesia paling mendunia saat ini, menurut saya cuma ANGGUN. Ini menurut apa yang ada di dunia infotainment yak. Selain itu... hmmm, woman trafficking kayaknya. Yah, ini sih ga bisa diitung. Trus kenapa kok cuma Anggun? Padahal kita punya lebih dari 200 juta kepala, dan banyak yang menderita. Lho, apa hubungannya ama penderitaan? Begini hubungannya: Saya belajar kalau beberapa pergerakan penting (atau kejeniusan tertentu) kayaknya bermula dari penderitaan. Kalau dulu (orang) Inggris gak depresi, maybe Johnny Rotten won't get pissed, dan gak akan ada Sex Pistol. Mungkin lh