Hari Burung

All my best memories
Come back clearly to me
Some can even make me cry
Just like before
It's yesterday once more
-yesterday once more, carpenters-


Sampai sekitar 3 tahun yang lalu, hari ulang tahun adalah hari yang saya anggap paling penting dalam setahun. Jauh lebih istimewa dari 364 hari yang lain. Seolah semua hal yang terjadi dalam satu hari itu adalah segalanya. Saya akan simpan semua sms ucapan selamat selama berbulan-bulan, bahkan mencatatnya dalam buku sebelum dihapus. Di hari itu, biasanya saya lakukan berbagai hal: 1. Menyiapkan ingatan khusus tentang apa saja yang terjadi hari itu; 2. Membuat rencana masa depan dan menuliskannya rapi-rapi; 3. Merancang sebuah hari yang membuat hari itu cukup layak dikenang, misalnya dengan pergi ke luar kota, dsb.

Dan coba anda bayangkan, dengan sikap penuh drama seperti itu, saya pernah mendapatkan hari ulang tahun tanpa satu orang pun yang mengucapkan selamat.

Tahun itu kebetulan Ramadhan. Saya sedang kejar setoran THR lewat program sahur dini hari. Hidup saya yang biasanya pergi-pulang Jakarta-Bandung, diganti jadi Jakarta saja selama 1 bulan penuh. Setiap hari pulang subuh ke kosan Maemunah, teman yang sama-sama perempuan pulang pagi korban televisi. Kebetulan di antara hari-hari pulang dini hari itu, saya berulang tahun. Namun sepanjang hari itu, tidak ada satu pun bunyi sms atau dering handphone yang terdengar mengucapkan selamat, bahkan tidak satu orang pun mengucapkan selamat secara langsung. Ironisnya, tepat satu tahun sebelumnya seorang teman sempat memberikan sms ucapan selamat bertuliskan, "happy bird day... don't count your age by number, but count it by the number of your friend."

Maka hari itu secara drama saya simpulkan: saya punya nol teman.

Sepulang dari stasiun tv tempat kejar setoran, saya mendatangi stasiun tv lain tempat Maemunah bekerja, untuk sama-sama pulang ke kosannya. Maemunah yang kelaparan mengajak saya sahur mie instan. Saya ikut saja. Maemunah dan saya bertukar cerita lucu bergantian, lalu kami lalu tertawa-tawa bersama. Meskipun tawa saya sebenarnya palsu (waakkk... drama). Sampai akhirnya saya tidak tahan, lalu saya bilang padanya, "Hari ini saya ulang tahun."

Maemunah langsung histeris dan mengucapkan maaf berkali-kali karena tidak ingat. Saya bilang, "Yah setidaknya ada satu orang yang bilang selamat hari ini," namun Maemunah menjawab, "...tapi sekarang udah besok."

Saya tengok hp, ternyata sudah tanggal 5. Hari ulang tahun teorinya sudah lewat, tapi ya sudahlah... Toh tanggal 4 tahun itu sudah terlanjur jadi hari yang sok melankolis.

Setelah itu saya menjalani hidup dengan drama-drama lain hasil nol teman di hari ulang tahun. Sampai akhirnya 3 tahun yang lalu saya bertemu seseorang. Sama-sama kelahiran tanggal 4, beda satu bulan. Namun bedanya, dia tidak peduli dengan ulang tahun. Bahkan cenderung tidak suka dengan perayaannya.

Dia tidak memberikan perlakuan istimewa di tanggal 4, namun anehnya saya tidak peduli. Bagi saya, dia lebih penting daripada hari ulang tahun.

Namun di tahun ini terjadi hal yang lain dari yang lain. Satu minggu sebelum saya berulang tahun, saya terkena serangan drama. Buntu dengan Jakarta dan ingin pergi ke mana saja. Dia, si sama-sama tanggal 4 yang tidak peduli dengan perayaan tanggal 4, tiba-tiba memberi saya sesuatu. Katanya itu hadiah yang dia siapkan untuk ulang tahun saya seminggu ke depan. Dia memutuskan untuk memberikan saat itu juga melihat drama saya kumat.

Dan itu adalah hadiah ulang tahun terbaik yang pernah saya terima selama ini. Diberikan seminggu sebelum ulang tahun... Dua lagu dari salah banyak musisi nomer 1 di dunia. Carpenters dan Sam Cooke.


When the night has come
And the moon is the only light we see
No I won't be afraid
No I won't be afraid
Just as long as you stand, stand by me
-stand by me, sam cooke (originally sung by ben e. king)-

Comments

rani said…
bo gue inget lho ulang taun lo... tapi sms ga kekirim ntah kenapa. mohon maap tdk berusaha lebih keras
#dankomeninipuntelatadanya

Popular posts from this blog

Di Ranjang Kita Mati

Tragedi Putar

Demi Mimpi